Sabtu, 23 Mei 2009

Lowongan Kerja, Sudah Susah Bayar Mahal Pula

Lowongan kerja saat ini banyak sekali diburu dan diperebutkan. Mulai dari cleaning service hingga posisi manajer. Hal ini disebabkan pengangguran yang mencari kerja bergitu banyak namun ketersediaan lowongan kerja sangat sedikit. Hal ini menyebabkan banyak sekali bermunculan calo tenaga kerja yang mencoba mengais untung dari mereka pencari kerja.

Calo tenaga kerja ini ada yang perorangan ada juga yang lembaga atau outsourching. Bisa jadi secara piawai tanpa bisa diendus para manajer personalia atau jajaran direksi ikut bermain. Karena begitu besar profit yang tersedia disini.

Santer sekali dan bukan rahasia lagi bahwa untuk bisa masuk kerja seseorang diminta hingga 1,5 juta perorang, kadang lebih. Namun ironisnya sipencari kerja pun bersedia memenuhinya. Apa boleh buat, yang penting dapat kerja.

Jumlah tenaga kerja memang begitu banyak namun lowongan kerja sangat terbatas. Pusat Kajian Ketenagakerjaan dan Pembangunan (CLDS) pernah memperkirakan bahwa tahun 2004 angka pengangguran mencapai 45,2 juta orang. pengangguran terdidik lulusan perguruan tinggi tahun 2004 sebanyak 2,56 juta orang.

Tahun 2003 sebagai mana diperkirakan CLDS, terjadi hal memprihatinkan. Hal ini karena terjadinya pembengkakan pengangguran terdidik lulusan perguruan tinggi. Misalnya tahun 2003 sebanyak 2,415 juta orang, jauh meningkat dibandingkan proyeksi 2002 yang hanya 1,199 juta orang.

"Hal ini didasarkan pada asumsi tahun 2004, pertumbuhan ekonomi masih dalam kisaran 3 persen. Sementara tahun 2002, diperkirakan total penangguran 42 juta orang atau 40,1 persen dari usia produktif," kata Direktur CLDS Bomer Pasaribu dalam diskusi mengenai ketenagakerjaan di Jakarta. (pelita.or.id)

Tahun berikutnya sedikit melegakan. Angka pengangguran di Indonesia pada 2008 diperkirakan berkurang dibanding tahun lalu. Jika pada 2007 angka pengangguran sekira 9,7 persen dan tahun 2008 menjadi enam hingga delapan persen. (okezone.com)

Seluruh tenaga kerja di Indonesia tahun 2008 jumlahnya hampir 51 juta. Jumlah itu masuk dalam kategori pekerja produktif dengan usia 14-34 tahun. Namun, 20 juta lainnya masih saja menganggur atau setengah menganggur.

Hal tersebut terungkap berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh British Council, dalam acara Community Entrepreneur Business & Social Innovation, di FX Lifestyle X'nter, Senayan, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keuntungan Dan Kerugian Akibat Dari Iklan Ini Merupakan Hak Anda dan Tanggung Jawab Sendiri :